Mengenal Tanaman Sengon
Sengon adalah salah satu tanaman yang bernilai ekonomis
tinggi. Sengon secara ilmiah disebut Albasia
Falcataria dari family Mimosaceae.
Di Indonesia, sengon memiliki beragam nama seperti Jeunjing laut (sunda), kalbi, sengon landi, sengon laut, sengon
sabrang (Jawa), Seja (Ambon), Sikat (Banda), Tawa (Ternate), dan Gosui
(Tidore).
Tanaman Sengon secara ilmu biologi adalah salah satu tanaman
yang memiliki bunga berkelamin ganda. Mahkota bunga berbentuk lonceng dan
memiliki benang sari yang banyak serta kelapa sari yang cukup kecil. Tanaman sengon
terkadang mulai berbunga sejak umur tiga tahun. Biasanya tanaman sengon
berbunga pada bulan Maret- Juni dan Oktober sampai Desember.
Sengon memiliki buah berbentuk polong yang lurus, retak di
sepanjang kedua sisinya dan berisi banyak biji. Di saat masih muda, biji
berwarna hijau, tetapi ketika sudah tua berwarna coklat tua kekuningan. Biji sengon
berbentuk pipih dengan kulit tebal, tidak bersayap, tanpa endosperma dengan
panjang 6-7 mm dan lebar 3-4 mm.
Di bagian tengah terdapat garis melingkar berwarna hijau dan
cokelat. Buah polong sengon matang sekitar dua bulan setelah pembungaan. Dan ketka
matang, polong terbuka dan biji akan terpancar ke atas tanah. Biji sengon dapat
bertahan sampai 1,5 tahun apabila disimpan pada suhu 4-8 derajat celcius dengan
kadar air 8 %. Selama penyimpanan, biji sebaiknya dimasukkan ke dalam kantong plastic
kedap udara.
Nah, salah satu bagian terpenting pada tanaman sengon adalah
kayunya. Pohon sengon dapat mencapai tinggi sekitar 30-45 meter dengan diameter
batang sekitar 70-80 cm. Bentuk batang sengon bulat da tidak berbanir. Kulit luarya
berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Berat jenis
kayu rata rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV-V.
Kayu sengon digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan
kontruksi bangunan, rumah, papan peti kemas, peti kas, perabotan rumah tangga,
pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan berbagai keperluan
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar